LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
DASAR
DIFUSI
DAN OSMOSIS
Nama : Desy Putri Islamiyah
NIM: 140210103044
Kelas: A Reguler Biologi
Kelompok: 5
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
I. JUDUL
DIFUSI DAN OSMOSIS
II. TUJUAN
Untuk memahami permasalahan yang
terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis.
III.
DASAR
TEORI
Ada tiga
macam gerakan ion atau molekul zat untuk melewati membran plasma yaitu difusi,
osmosis dan transpor aktif. Pergerakan molekul-molekul zat secara difusi dan
osmosis tidak memerlukan energi sehingga disebut transpor pasif sedangkan
transpor aktif memerlukan energi untuk pergerakannya (Sulistyowati, 2010:8).
1.
Difusi
Difusi
merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan
oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat cair dan zat padat
molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai
mencapai konentrasi yang sama (TIM DOSEN PEMBINA, 2014:17).
Difusi
terjadi dari ruang yang berkosentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi
lebih rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh membran permeabel terhadap
zat tersebut. Difusi berlangsung menurut konsentrasi dari suatu gradient atau
suatu kemiringan. Proses ini pada umumnya terdapat pada sel seperti perembesan
oksigen, karbondioksida, glukosa, asam amino dan garam mineral ( Yatim, 1990:
60).
Tiap
molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul lainnya.
Contoh molekul glukosa bertabrakan dengan molekul glukosa yang lainnya,dengan
molekul air atau dengan molekul selolusa .Pada setiap tabrakan molekul
terpental dan menuju ke arah yang lain, hal inilah yang menyebabkan gerakan
acak dari molekul tersebut ( TIM DOSEN PEMBINA, 2014:17).
Kecepatan
difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan
jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua
cara:
·
Melalui celah pada lapisan lipid ganda,
khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid.
·
Melalui saluran licin pada beberapa
protein transpor (Pustakers: 2014(online)
Mekanisme difusi melalui membran
dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple
difusion),difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran
(simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated
difusion). Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena
molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut
dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara
langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon
steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam
lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul
anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang
terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran
atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori
dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil
dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul
berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam
mineral, tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan
protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran. Proses
masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi difasilitasi
(Kimball,1999:35).
Gambar 3.1 Peristiwa
difusi
Gambar diatas adalah
contoh peristiwa difusi, di sana tidak nampak adanya membran semipermeabel jadi
peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah adalah
partikelnya bukan pelarutnya (jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Peristiwa difusi pada
tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup tumbuhan. Karbon dioksida (CO2)
dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara melalui proses
difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah, salah
satunya melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh
tumbuhan disebabkan konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi
daripada di dalam sel. Demikian juga gas CO2 di udara masuk ke dalam
tubuh tumbuhan karena konsentrasi CO2 di udara lebih tinggi daripada
di dalam sel tumbuhan. Sebaliknya, O2 dapat berdifusi keluar tubuh
tumbuhan jika konsentrasi O2 dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi
akibat adanya fotosintesis dalam sel (Loveless, 1991: 185).
2. Osmosis
Osmosis menurut para
ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarutmelalui suatu selaput yang
permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu
tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara diferensial.Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi melalui selaput/ membran
yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi
ke tempat yang berkonsentrasi rendah (TIM DOSEN PEMBINA, 2014:17).
Osmosis merupakan suatu
peristiwa perembesan suatu molekul air melintasi membran yang memisahkan dua
larutan dengan potensial air yang berbeda. Proses osmosis berlangsung dari
larutan hipotonik menuju larutan yang hipertonik atau perpindahan air dari
molekul larutan yang potensial airnya tinggi ke potensial yang rendah melalui
membran selektif permeabel (semipermeabel). Membran selektif permeabel adalah
selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan molekul-molekul tertentu
yang larut di dalamnya. Molekul-molekul yang dapat melewati membran
semipermeabel adalah molekul-molekul asam amino, asam lemak dan air, sedangkan
molekul zat yang berukuran besar misalnya polisakarida(pati) dan protein tidak
dapat melewati membran semipermeabel tersebut tetapi memerlukan protein pembawa
atau transporter untuk dapat menembus membran. Larutan yang memiliki
konsentrasi tinggi memiliki tekanan osmosis yang tinggi pula maupun
sebaliknya. Setiap sel hidup merupakan
sistem osmosis. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat
(hipertonis) terhadap cairan sel maka air dalam sel akan terisap keluar. Hal
itu akan menyebabkan plasma menyusut. Jika air sel terus terisap keluar akan
menyebabkan plasma terlepas dari sel-sel dan sel akan mengerut. Sebaliknya jika
sel berada dalam larutan hipotonis (lebih encer daripada cairan sel), air dari
luar sel akan masuk ke dalam sel sehingga sel mengembang. Contoh peristiwa
osmosis adalah kentang yang dimasukkan ke dalam air garam (sulistyowati,
2010:8).
Gambar
3.2
Peristiwa Osmosis
Gambar tersebut adalah
contoh dari peristiwa osmosis dimana 2 sel yang masing-masing memiliki membran
plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi gula
sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan
dengan sel yang sebelah kiri. Akibatnya pelarut dari sel sebelah kanan
berpindah ke dalam sel sebelah kiri.
Persamaan osmosis dan difusi:
Osmosis dan
difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport nutrien melewati
membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa mekanisme
transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak membutuhkan
energi untuk melakukan mekanisme ini.
3.
Trasnspor
Aktif
Pada sel-sel akar tumbuhan terdapat
penumpukan mineral. Artinya, konsentrasi mineral di dalam sel lebih tinggi daripada
di luar sel, atau potensial air di luar sel lebih tinggi dibandingkan dengan
potensial air di dalam sel. Oleh karena itu, osmosis dari luar sel ke dalam sel
tetap berlangsung untuk mencegah plasmolisis. Akan tetapi, keadaan ini
menghambat pengambilan mineral dari luar ke dalam sel melalui difusi, terutama
karena membran sel memiliki permeabilitas yang sangat rendah. Untuk mengatasi
hal tersebut, diperlukan transpor aktif yang melibatkan energi dari ATP agar
ion-ion dapat masuk ke dalam sel. ATP adalah molekul pembawa energi di dalam
sel (Parjatmo, 1987:87).
Transpor aktif
merupakan transpor partikel-partikel melalui membran semipermeabel yang
bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP.
Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke
larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan
di dalam sel. Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi
proses ini, misalnya ion K+, Na+ dan CL –.
IV.
METODE PRAKTIKUM
4.1 Alat
dan Bahan
4.1.1
Alat
a) Cawan petri
b) Skalpel atau
pisau potong
c) Gelas ukur
4.1.2
Bahan
a) Kentang atau
wortel
b) Garam dapur halus
c) Air
4.2 Cara
Kerja
Menyiapkan
dua buah kentang, mengupasnya dan memotong bentuk kubus, atau bentuk lain
yang penting bahan dapat berdiri menumpu salah satu bidang sayatan tanpa
bergulir.
|
Membuat
cekungan yang cukup dalam pada sisi sayatan kentang yang menghadap ke atas.
|
Memasukkan
garam dapur halus ke dalam cekungan salah satu kentang sebanyak separuh
cekungan, sedangkan yang lain dibiarkan kosong.
|
Meletakkan
kedua kentang tersebut ke dalam cawan petri yang terlebih dahulu telah
diisi air yang telah diketahui jumlahnya.
|
Membiarkan
selama kurang lebih tiga puluh menit, kemudian mengadakan pengamatan dan
mengukur kembali air dalam cawan petri setelah kentang dikeluarkan.
|
Mendiskusikan
gejala apakah yang terjadi pada kedua kentang tersebut, apakah ada
perbedaan? Adakah perbedaan jumlah air dalam kedua cawan petri, mengapa?
|
V.
HASIL
PENGAMATAN
Kelompok
|
Bahan
|
Hasil
|
Keterangan
|
|
1
|
Wortel
|
Air + garam
|
Vm=22ml
Vt=19ml
|
·
Keadaan wortel lembek
·
Garam mencair
|
2
|
Wortel
|
Air + garam
|
Vm=20ml
Vt=19,8ml
|
·
Wortel lembek
·
Garam mencair
|
3
|
Wortel
|
Air + garam
|
Vm=20ml
Vt=17,4ml
|
·
Garam dalam wortel mencair
·
Mengalami difusi
·
Wortel mengembang
|
4
|
Wortel
|
Air + garam
|
Vm=20ml
Vt=19ml
|
·
Garam mencair
·
Wortel mengkerut
|
5
|
Kentang
|
Air + air
|
V0c=20ml
Vt =18ml
V0 = 15ml
Vt =15ml
|
·
Keadaan kentang tetap
·
Warna air dalam cawan keruh
|
6
|
Kentang
|
Air + air
|
V0 c=30ml
Vt c=25ml
V0 s=5ml
Vt s=4,2ml
|
·
Tidak berubah warna
·
Kentang lembek
|
7
|
Kentang
|
Air + air
|
V0 c=20ml
Vt c=20ml
V0 s=15ml
Vt s=15ml
|
·
Kentang keras dan padat
·
Tidak berubah warna
|
8
|
Kentang
|
Air + air
|
V0 c=20ml
Vt c=17ml
V0 s=11ml
Vt s=11ml
|
·
Warna jadi kecoklatan
|
1
1PEMBAHA
.
Gambar 5.1 Kentang
hasil pengamatan
VI.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami
melakukan percobaan mengenai peristiwa difusi dan osmosis, dimana difusi adalah
proses pergerakan acak
partikel-pertikel cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih
rendah sedangkan osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable. Dalam melaksanakan
praktikum ini kami menggunakan sample kentang dan wortel sebagai indikator dan
bahan utama untuk mengetahui adanya peristiwa difusi dan osmosis. Dua buah
kentang dan dua buah wortel yang sudah dikupas dibentuk seperti kubus dengan ukuran 2x2 cm yang dimaksudkan agar
kentang dan wortel dapat berdiri. Kemudian disayat pada bagian permukaannya
yang nantinya akan dibuat cekungan pada masing masing kentang. Cekungan pada
kentang diisi dengan air dan cekungan pada wortel diisi dengan garam dapur
halus. Setelah itu dua kentang atau dus wortel dimasukkan ke dalam cawan petri
yang sudah diisi dengan air dimana volume air dalam cawan petri tersebut sudah
diketahui. Untuk meneliti adanya peristiwa difusi dan osmosis , kentang dan wortel dibiarkan terendam dalam air pada
cawan petri tersebut selama kurang lebih 30 menit.
Setelah 30 menit, kedua
wortel mengalami beberapa perubahan. Wortel yang terendam air dan cekungannya
diberi garam, maka garam tersebut akan larut dalam air karena wortel tersebut
mengalami peristiwa osmosis dimana air yang ada dalam cawan petri merembes
melalui membran yang dalam hal ini membrannya adalah wortel, menuju ke larutan garam yang
ada dalam cekungan wortel. Wortel bertindak sebagai membran selektif permeabel
yang memisahkan dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dimana dia dapat
dilalui oleh air dan zat yang larut di dalamnya. Karena
proses osmosis berlangsung dari larutan hipotonik menuju larutan yang
hipertonik, maka air berpindah dari molekul larutan yang mempunyai potensial
air tinggi dimana dalam hal ini yang berperan adalah air di luar kentang menuju larutan yang potensial airnya rendah
yang dalam hal ini adalah larutan garam yang ada dalam kentang. Berdasarkan
peristiwa osmosis yang terjadi tersebut, maka air yang ada dalam cawan petri
menjadi berkurang karena masuk ke dalam larutan garam di wortel yang
berkonsentrasi air rendah.
Sedangkan pada kentang
bahwa pada kondisi awal kentang padat atau keras dan setelah 30 menit kemudian
kondisi kentang tetap dan warnannya pun tetap yaitu berwarna coklat muda atau
dalam kata lain tidak terjadi adanya suatu perubahan pada kondisi kentang dan
warna kentang. Selain itu volumenya juga tidak mengalami banyak perubahan, karena
larutan dan kandungan air yang ada pada kentang sama-sama hipotonik, sehingga
struktur kentang tetap keras dan volume air sebelum dan sesudah di letakkan
pada cawan, tetap. Sesuai dengan teori air pada cawan petri berkurang karena
adanya suatu peristiwa. Berdasarkan teori yang ada, peristiwa tersebut
dinamakan difusi yaitu suatu proses atau peristiwa yang terjadi karena
berpindahnya suatu zat terlarut.
Air selalu bergerak
melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling
banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut
adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada
kentang. Dalam praktikum tersebut terlihat bahwa proses difusi dan osmosis
sangat dipengaruhi oleh suatu konsentrasi zat yang mana dimiliki oleh setiap obyek.
Setelah dan sesudah diletakkan ke dalam cawan petri, keadaan wortel dan kentang
mengalami perubahan yaitu warna,bentuk dan kondisi kekerasan kentang itu
sendiri. Selain itu,volume airnya pun juga ikut berubah.
Luas permukaan kentang
dalam hal ini, panjang dan lebar kentang juga mempengaruhi osmosis, semakin
tebal kentang atau semakin besar luas permukaan kentang, maka semakin lambat
peristiwa osmosis yang terjadi, begitu pula sebaliknya, semakin kecil luas
permukaan kentang maka semakin cepat peristiwa osmosis yang terjadi. karena air
semakin lama menembus membran semipermeable yaitu kentang itu sendiri. Pemberian
garam pada cekungan kentang dimaksudkan untuk membedakan konsentrasi antara
larutan di dalam dan di luar membran sehingga peristiwa osmosis dapat terjadi.
VII.
PENUTUP
7.1
Kesimpulan
Peristiwa osmosis adalah perpindahan
pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui
membran semipermeabel yang dalam praktikum ini ditunjukkan oleh wortel yang
cekungannya diberi garam. Sedangkan peristiwa difusi adalah perpindahan zat
terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah baik membran
ataupun tidak yang dalam praktikum ini ditunjukkan oleh kentang yang
cekungannya diberi air. Wortel yang semula berstruktur kaku karena adanya
peristiwa osmosis akan berubah menjadi lembek. Hal itu disebabkan karena
pelarut dari cawan petri yang hipotonik atau dari luar kentang akan merembes ke
dalam kentang yang bersifat hipertonik tersebut. Sedangkan kentang yang awalnya
kaku, keadaannya tetap sama, hanya saja volume airnya sedikit berkurang, hal
ini karena larutan dan kandungan air yang ada pada kentang
sama-sama hipotonik, sehingga struktur kentang tetap keras dan volume air
sebelum dan sesudah di letakkan pada cawan tidak banyak mengalami perubahan.
7.2 Saran
Diharapkan dalam
mengamati wortel dan kentang dalam cawan petri selama 30 menit, mahasiswa
dengan seksama harus teliti dalam mengamati perubahan yang terjadi, serta
apabila sudah 30 menit kentang harus langsung diangkat dan diamati perubahan
yang terjadi. Juga pada saat mengukur volume diperlukan adanya kewaspadaan atau
hati-hati apabila tidak air akan tumpah sehingga volume akan berubah.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyowati,
Uut. 2010. Biologi. PT. Temprina
Media Grafika: Nganjuk.
Tim Dosen
Pembina. 2014. Petunjuk Praktikum Biologi
Dasar. Jember: Universitas Jember.
Parjatmo,W.
1987. Biologi Umum I. Angkasa
Bandung: Bandung.
Kimball.
1983. Biologi Universitas. Jakarta:
Erlangga.
Loveless,
A.R. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi
Tumbuhan Untuk Daerah Tropik I. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Yatim,
Wildan. 1990. Biologi Modern.
Tarsito: Bandung.
Pustaker.2014.
Pengertian Difusi. http://www.pustakasekolah.com/pengertian-difusi.html#ixzz3H6cT1feV (25 Oktober 2015)
hai desput, saya desnur. terimakasih untuk informasinya yaaa sangat bermanfaat. salam kenal :)
BalasHapushehehe hey desnur.. iya terimaksih sudah mengunjungi blog saya :)
BalasHapusKeren, dan sangat bermanfaat, terima Kasih
BalasHapusterimakasih kembali, mohon masukannya jika ada salah :)
Hapusterimakasih kembali, mohon masukannya jika ada salah :)
Hapusterimakasih sangat membantu..
BalasHapustapi mohong maaf untuk tulisan selamat datang pada cursor itu sangat mengganggu.
terimakasih
terima kasih sangat membantu sekali buat laporan
BalasHapusKaka ada yg salah tu pengertian osmosis.. osmosis kan dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
BalasHapusHai desyputt, informasinya sangat bermanfaat
BalasHapusHai desyputt, informasinya sangat bermanfaat
BalasHapus